Senin, 23 Juni 2014

kimia analitik



MAKALAH KIMIA ANALITIK PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK DENGAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI




Di susun oleh:
1.    Selvianes Ajeng P  A102.09.048
2.    Sita Endhah I        A102.09.053
3.    Susilo Wardhani    A102.09.054
4.    Ummi Rohmatul J            A102.09.061
5.    Vega Agustina       A102.09.062


Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta
Thn 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat  Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kimia Analitik ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini tidak dapat terlepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan pembaca untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan.



Surakarta 17 juni 2014

     Tim Penyusun







A.    PENGANTAR

Reaksi Redoks
1.    Pengertian
Reaksi reduksi oksidasi adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang di dalamnya terdapat pertukaran elektron antar zat.
2.    Contoh Reaksi Redoks
Contoh reaksi redoks adalah apabila batang tembaga dicelupkan dalam larutan perak nitrat, maka lapisan putih mengkilat akan terjadi pada permukaan batang tembaga dan larutan berubah menjadi biru.
Dalam hal ini bilangan oksidasi tembaga naik dari 0 menjadi +2 dan bilangan oksidasi perak turun dari +1 menjadi 0. Tembaga mengalami oksidasi dan perak mengalami reduksi. Persamaan reaksi antara keduanya dapat dituliskan sebagai berikut :
Cu (s) + 2 AgNO3 (aq) Cu(NO)3 (aq) + 2 Ag (s)
atau
Cu (s) + 2 Ag+ (aq) Cu2+ (aq) + 2 Ag (s)

Reaksi redoks ini sering dinyatakan dengan penulisan setengah reaksi secara terpisah, pelepasan elektron sebagai oksidasi dan penangkapan elektron sebagai reduksi:
Oksidasi : Cu (s)   Cu2+ (aq)   +  2 e
Reduksi :  2 Ag+ (aq) + 2 e        2 Ag (s)












B.    TINJAUAN PUSTAKA


Tes Bilirubin Urine Metode Horison
1.    Pengertian
Tes bilirubin urine adalah pemeriksaan pada sampel urine untik mengetahui ada tidaknya bilirubin dalam urine. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan penyaring dalam urinalisis
2.    Tujuan
Untuk membantu mendiagnosa ada tidaknya bilirubin dalam urine
3.    Dasar teori
Adanya Bilirubin dalam urin akan dipekatkan diatas ketras saring, dengan jalan memepresipitatkan fosfat-fosfat yang ada dengan menggunakan laritan Barium Clorida 10 %. Bilirubin yang terkumpul akan di oksidasi oleh reagen fauchet membentuk biliverdin yang berwarna hijau. Namun apabila tidak terdapat bilirubin makan tidak akan terjadi reaksi dari reagen fauchet sehingga tidak membentuk warna hijau

Perhatian :
Pemeriksaan ini tidak spesifik dan dapat memberikan hasil negatif palsu jika sampel yang digunakan ditunda pemeriksaannya dan tidak diberi perlakuan, sehingga bilirubin yang terdapat dalam urine akan teroksidasi menjadi biliverdin. Sedangkan hasil negative palsu dapat disebabkan karena faktor teknis yaitu pada saat mengeringkan kertas saring di dekatkan dengan cahaya dan penetesan reagen fauchet dilakukan sebelum kertas saring benar – benar kering
4.    Prosedur kerja
·           Alat dan bahan
-       Tabung reaksi
-       Rak tabung reaksi
-       Gelas ukur
-       Corong
-       Kertas saring
-       Gelas ukur
-       Tempat sampah
-       Pipet tetes
-       Reagen Barium Clorida 10%
-       Reagen Fauchet : 0,9 gram fecl3 dilarutkan dalam tricloracetat 25% sampai 100 ml
-       Sampel urine
·         Cara kerja :
1.    5ml urine ditambahkan
2.    5ml Barium Chlorida 10%
3.    Campur dan saring pada kertas saring berisi presipitat, biarkan hingga kering
4.    Tambahkan 2-3 tetes reagen Fauchet diatas kertas saring
5.    Adanya warna hijau menandakan adanya bilirubin

·         Interprestasi hasil
( + ) Terbentuk warna hijau pada kertas saring setelah di tetesi reagen fauchet.
( - ) Tidak terbentuk warna hijau pada kertas saring setelah di tetesi reagen fauchet.
·         Nilai normal :
( - ) tidak terbentuk warna hijau pada kertas saring setelah di tetesi reagen fauchet.
Perhatian :
Pastikan kertas saring benar-benar kering sebelum ditetesi reagen fauchet.












C.   PEMBAHASAN

Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang didalamnya terdapat pertukara elektron antar zat. Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen atau pelepasan hidrogen atau pelepasan elektron. Sedangkan sebaliknya reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen atau pengikatan hidrogen atau pengikatan elektron. Batasan lain yaitu bahwa reaksi oksidasi adalah reaksi penaikan bilangan oksidasi dan reaksi reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi. Kedua reaksi ini selalu terjadi secara bersamaan serentak artinya ada zat yang teroksidasi dan zat lainnya terreduksi. Oleh karena itu lebih tepat dinyatakan sebagai reaksi reduksi oksidasi atau disingkat reaksi redoks.
Pada pemeriksaan urine metode Horison terjadi reaksi redoks antara reagen fauchet yang digunakan dengan bilirubin yang terdapat dalam sampel urine. Menurut reaksi berikut :

BaCl2 + PO43-    à  Ba3PO4  + 2Cl
Ba3PO4    Biliverdin

BaCl2 akan mempresipitatkan phosphat – phosphat yang ada dalam sampel urine termasuk bilirubin. Bilirubin yang terkupul aka dioksidasi oleh reagen fouchet menjadi biliverdin yang ditandai dengan terbentuknya warna hijau.
Warna hijau yang terbentuk dari proses oksidasi bilirubin dipengaruhi oleh jumlah bilirubin dalam urin berdasarkan reaksi antara bilirubin dengan reagen fouchet. Fecl3 berperan sebagi oksidator karena mengoksidasi bilirubin menjadi biliverdin.




D.   KESIMPULAN

Dalam pemeriksaan kimia klinik didapatkan cotoh reaksi Redoks yaitu pada pemeriksaan bilirubin urine dengan metode pemeriksaan Horizon. Dimana  zat yang berperan sebagai oksidator adalah FeCl3. Yang sebelumnya bilirubin dan phosphat – phosphat dalam urine akan dipresipitatkan menggunakan reagen BaCl2.


























DAFTAR PUSTAKA
Gandasoebrata, R. 2009. Penuntun Praktikum Laboratorium Klinik.Jakarta: Dian Rakyat

http://id.scribd.com/doc/142750466/Laporan-Biokimia-Bilirubin-Dan-Urobilin

0 komentar:

Posting Komentar